Our social:

Latest Post

Sabtu, 23 April 2016

4 Teknologi mutakhir di bidang ke dokteran

4 Teknologi mutakhir di bidang ke dokteran

  • Dokter Bisa Ditelan
Mereka siap disuntikkan melalui area paling lunak pada tubuh manusia - seperti jantung atau otak. Mengirimkan obat-obatan dengan jumlah saksama tepat di bagian tubuh yang perlu disembuhkan. Seperti ahli bedah berukuran mikro yang bekerja dari dalam.

ETH Zurich, Swiss Federal Institute of Technology, insinyur mekanik Brad Nelson dan tim-nya telah bekerja mengembangkan nanobots –robot berukuran super mikro, dengan ukuran hanya 0,1 sampai 10 mikrometer. Pengembangan ini sudah berlangsung selama satu dekade, dan siap membuat gebrakan.

“Kami membuat robot ukuran super kecil yang berfungsi dengan dipandu oleh ladang magnetis eksternal, untuk kegunaan tubuh manusia,” ungkap Nelson pada CNN.
  • Kotak Penyimpan Paru-paru
Organ tubuh manusia yang hendak dicangkok tidak bisa menunggu terlalu lama di luar tubuh manusia. Maka begitu ada donor, semuanya serba terburu-buru. Dokter dan pasien harus segera menyiapkan operasi sebelum organ tersebut rusak.

Kini, teknologi telah membuat semuanya jauh lebih mudah. Jantung dan paru-paru, juga organ cangkokan lainnya seperti ginjal dan hati, bisa disimpan lebih lama dengan alat khusus. Hebatnya, selama disimpan organ tersebut bisa tetap bekerja. Jantung tetap berenyut, paru pun bisa tetap bernapas.
  • Cangkok Jantung Tak Berdetak
Untuk pertama kalinya di dunia, para dokter di Australia berhasil melakukan pencangkokan jantung yang sudah tidak berdetak lagi. Menurut dokter ahli, mereka akan membuka paradigma baru dalam soal donor organ.

Direktur Eksekutif Institut Victor Chang di Sydney Professor Bob Graham mengatakan teknik yang baru dikembangkan ini akan bisa menyelamatkan 20 sampai 30 persen orang yang mengalami masalah jantung. Dikutip Jumat (24/10/2014).

Para dokter di Rumah Sakit St Vincent di Sydney berhasil mencangkokkan sebuah jantung yang sudah berhenti berdetak selama 20 menit. Jantung itu dihidupkan kembali dengan sebuah alat pacu, dan kemudian disuntik dengan cairan yang dikembangkan oleh para peneliti di rumah sakit tersebut dan Pusat Penelitian Jantung Victor Chang setelah penelitian selama 12 tahun.

Dalam acara The World Today, Professor Graham mengatakan dalam kasus kebanyakan selama ini, jantung yang disumbangkan oleh mereka yang otaknya sudah tidak berfungsi, masih berfungsi menggunakan ventilator, yang berarti masih berdetak ketika dicangkokkan.

Dengan adanya teknik ini, lebih banyak jantung lagi yang bisa digunakan untuk pencangkokkan. Professor Graham mengatakan korban yang sudah kehilangan fungsi otaknya antara 90-95 persen, pada umumnya akan mengalami gagal jantung, ginjal dan hati yang bisa berlangsung dalam bilangan jam sampai hari.

"Yang terjadi adalah bila ada seorang pasien yang otaknya sudah hampir tidak berfungsi, tinggal sedikit saja, sehingga mereka tidak bisa dikatakan mati."

"Dan bila sana keluarganya setuju agar mesin pembantu dimatikan, maka kemudian jantungnya secara perlahan akan berhenti dalam waktu 15 menit. Secara hukum, kita harus menunggu lagi lima menit untuk memastikan jantungnya benar-benar berhenti."

"Setelah itu, kita bisa mengambil jantungnya, dan menaruhnya di dalam konsol yang bisa dihubungkan dengan aliran darah ke jantung yang menyalurkan oksigen." (SAS/BCS) 
  • Teknologi EchoPixel 
Para dokter saat ini mengandalkan gambar dua dimensi dari pemindaian CT dan MRI untuk informasi pra operasi mengenai organ-organ pasiennya. 

Kini startup teknologi kesehatan EchoPixel akan menggunakan informasi yang terkumpul dari teknologi pencitraan medis terkini untuk memproduksi organ-organ virtual reality 3 dimensi yang para dokter bisa eksplorasi dan inspeksi sebelum pembedahan awal.

EchoPixel menggunakan foto-foto yang sudah dikumpulkan selama proses pemindaian medis untuk membuat bagian-bagian tubuh yang dihasilkan dengan teknologi cetak 3 dimensi. Massa yang mengapung ini kemudian bisa dicermati melalui platform VR yang disebut zSpace. 

Para dokter bisa diputar dan membedah foto-foto organ, termasuk otak dan jantung, menggunakan stylus. Mereka bahkan bisa meneliti usus besar melalui sebuah simulasi transparan. 

EchoPixel berharap teknologi mereka akan membantu para dokter untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kerumitan di tiap organ dan memungkinkan mereka untuk menjalankan pembedahan dengan lebih mulus. (ap)

Sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/56b24625a2c06e962f8b456b/4-teknologi-mutakhir-di-bidang-ke-dokteran/1

Rabu, 23 Maret 2016

Mendadak Kaya Berkat Ikan Banci

Mendadak Kaya Berkat Ikan Banci

Sebuah kata-kata manis serta alasan tepat dan jitu kadangkala bisa sangat menguntungkan jalan nasib seseorang. Ada cerita begini:
Raja Khasru, Raja Persia itu maniak ikan laut. Ia sangat hobi makan ikan-ikan segar. Suatu ketika, saat ia sedang bersantai di luar istana. Seorang nelayan mendatanginya dengan membawa ikan dengan ukuran yang sangat besar.
Nelayan itu menghadiahkannya kepada Sang Raja. Tentu saja, Khasru begitu girang. Melihat ikan besar itu matanya jadi biru dan selera makannya semakin bergairah. Tanpa pikir panjang, ia langsung menyuruh ajudan untuk memberi nelayan itu dengan 4000 dirham.
Syirin, permaisuri Raja yang sejak tadi menemaninya terlihat tidak suka karena sang suami telah memberi hadiah begitu besar kepada nelayan itu. Akhirnya, ketika nelayan itu beranjak belum begitu jauh, ia menghardik Khasru: “Sangat keliru apa yang Kanda lakukan. Sebab, jika setelah ini Kanda memberi hadiah 4000 dirham kepada prajurit, mereka pasti kecewa dan mereka bilang bahwa engkau menyamakan hadiah prajurit dengan hadiah seorang nelayan,” kata Syirin mengahsut.
“Benar juga apa yang engkau katakan. Tapi, sangat tidak pantas jika seorang raja mengambil kembali apa yang telah ia berikan,” jawab Khasru.
“kalau begitu, panggil saja si nelayan itu. Kemudian engkau tanyakan padanya, apakah ikan ini laki-laki atau perempuan. Kalau dia bilang laki-laki, maka katakan bahwa yang engkau inginkan adalah ikan perempuan. Kalau dia bilang perempuan, maka katakan bahwa yang engkau inginkan adalah ikan laki-laki.”
Khasru mematuhi saran istrinya. Ia betul-betul menyuruh ajudan untuk memanggil kembali nelayan itu.”
“Ikan ini laki-laki atau perempuan?” tanyanya ketika nelayan itu sudah mengahadap.
“Ini ikan banci Baginda,” jawab nelayan itu.
Mendapat jawaban jenaka ini, Khasru terpingkal-pingkal dan ia menyuruh ajudan untuk memberinya hadiah 4000 dirham lagi.
Si nelayan itu memasukkan uang 8000 dirham itu dalam karung, lalu ia memanggulnya. Ketika ia melangkah hendak beranjak, ada sekeping dirham jatuh dari karungnya. Ia menurunkan karung itu dari pundak lalu lalu meletakkannya di tanah. Ia menunduk untuk mengambil sekeping dirham yang jatuh itu.
Lagi-lagi Syirin menghasut Khasru. “Apa engkau tidak melihat betapa hinanya orang ini orang ini. Hanya karena satu dirham jatuh, ia menurunkan sekarung dirham dari pundaknya. Ia masih begitu berat kehilangan satu dirham itu.”
Khasru murka. “Benar engkau wahai Syirin,” katanya. Si nelayan itu dipanggil kembali.
“Hei, betapa serakahnya engkau. Sudah dapat satu karung, masih begitu berat kehilangan satu dirham!?” bentak Khasru.
Melihat Khsru marah, si nelayan menjawab dengan sangat cerdik. “Ampin Baginda, yang sangat berharga bagi hamba bukanlah satu dirhamnya itu. Hamba mengambilnya dari tanah, karena di satu sisi mata uang ini tertulis nama Baginda, sementara di sisi yang lain terdapat ukiran wajah Baginda. Hamba khawatir ada orang bodoh menginjak dan meremehkan nama dan gambar Baginda.”
Mendengar penjelasan itu, Khasru tersanjung dan terkagum-kagum. Ia kembali menyuruh ajudan untuk memberikan hadiah 4000 dirham lagi untuk nelayan itu.
Setelah itu, Raja Persia ini menulis surat yang berisi pesan-pesan kepada rakyatnya: “Janganlah kalian mau patuh kepada perempuan. Jangan pula menuruti jalan pikiran mereka.”

Makanya, jangan terlalu nurut sama perempuan!

Disarikan dari buku Anekdot Fauna, Pustaka Sidogiri, 1429 H.

Inilah Misteri Jasad Firaun

Inilah Misteri Jasad Firaun
Ilmuwan berhasil mengungkap penyebab kematian Firaun Ramses III. Ilmuwan menemukan bekas serangan bertubi-tubi pada mumi Ramses III. Sehingga diyakini tewas akibat plot pembunuhan.
Dikutip Dream dari laman Daily Mail, Selasa 22 Maret 2016, hasil scan computed tomography (CT) terhadap mumi menunjukkan bahwa Ramses III memiliki bekas-bekas luka akibat serangan bertubi-tubi dari berbagai arah.
Pada tenggorokan Ramses III
juga ditemukan lubang. Sementara, jempol kaki yang berukuran lumayan besar putus. Ilmuwan yakin luka-luka itu sengaja disembunyikan oleh pembalsam mumi Ramses III.
Menurut para ilmuwan, luka-luka tersebut merupakan bukti bahwa Ramses III tewas akibat plot pembunuhan. Ramses III tewas setelah tenggorokannya tersayat pisau tajam, memutuskan batang tenggorok dan kerongkongannya. Luka itu membunuh Ramses III dengan cepat.
Ilmuwan juga yakin jempol kaki Ramses III putus akibat tebasan kapak. Menurut ahli radiologi Universitas Cairo, Mesir, Sahar Saleem, keyakinan itu didapatkan setelah melihat kerusakan tulang pada jempol kaki Ramses III.
Berdasarkan persebaran bekas luka pada mumi, para ilmuwan yakin Ramses III telah diserang dari berbagai penjuru. Dikeroyok. Dari depan dihajar dengan kapak atau pedang, sementara dari belakang diserang dengan pisau atau belati.
Dan luka-luka inilah yang berusaha disembunyikan oleh tukang balsam saat merawat jasad Ramses III. Usaha untuk meneliti mumi Ramses III pada 1800-an tak menemukan jejak ini, sebab mumi itu terlapisi lapisan perban tebal.
Ramses III memerintah Mesir pada periode 1186 hingga 1155 sebelum Masehi. Dokumen kuno mengungkapkan salah satu istrinya, Tiye, telah memerintahkan pembantaian Ramses III agar putranya, Pentawere, naik tahta.
Namun pada akhirnya, konspirasi ini terbongkar. Tiye, Pentawere, beserta para pendukungnya diadili dan kemudian dieksekusi. Kekuasaan Ramses III digantikan oleh Amun-her-khepeshef, yang bergelar Ramesses IV.

Sumber: http://www.dream.co.id/

Sabtu, 19 Maret 2016

Kalimah thayyibah “Subhanallah” sering tertukar dengan ungkapan “Masya Allah”

Kalimah thayyibah “Subhanallah” sering tertukar dengan ungkapan “Masya Allah”

Oleh: K. H. Muhammad Arifin Ilham
Ungkapan dzikir atau kalimah thayyibah “Subhanallah” sering tertukar dengan ungkapan “Masya Allah”. Ucapkan “Masya Allah” kalau kita merasa kagum. Ucapkan “Subhanallah” jika melihat keburukan.

Selama ini kaum Muslim sering “salah kaprah” dalam mengucapkan Subhanallah (Mahasuci Allah), tertukar dengan ungkapan Masya Allah (Itu terjadi atas kehendak Allah). Kalau kita takjub, kagum, atau mendengar hal baik dan melihat hal indah, biasanya kita mengatakan Subhanallah. Padahal, seharusnya kita mengucapkan Masya Allah yang bermakna “Hal itu terjadi atas kehendak Allah”.

Ungkapan Subhanallah tepatnya digunakan untuk mengungkapkan “ketidaksetujuan atas sesuatu”. Misalnya, begitu mendengar ada keburukan, kejahatan, atau kemaksiatan, kita katakan Subhanallah (Mahasuci Allah dari keburukan demikian).

Ucapan Masya Allah

Masya Allah artinya “Allah telah berkehendak akan hal itu”. Ungkapan kekaguman kepada Allah dan ciptaan-Nya yang indah lagi baik. Menyatakan “semua itu terjadi atas kehendak Allah”.

Masya Allah diucapkan bila seseorang melihat hal yang baik dan indah. Ekspresi penghargaan sekaligus pengingat bahwa semua itu bisa terjadi hanya karena kehendak-Nya.

“Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu, ‘Maasya Allah laa quwwata illa billah‘ (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan?” (QS. Al-Kahfi: 39).

Ucapan Subhanallah

Saat mendengar atau melihat hal buruk/jelek, ucapkan Subhanallah sebagai penegasan: “Allah Mahasuci dari keburukan tersebut”.

Dari Abu Hurairah, ia berkata: “Suatu hari aku berjunub dan aku melihat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berjalan bersama para sahabat, lalu aku menjauhi mereka dan pulang untuk mandi junub. Setelah itu aku datang menemui Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda: ‘Wahai Abu Hurairah, mengapakah engkau malah pergi ketika kami muncul?’ Aku menjawab: ‘Wahai Rasulullah, aku kotor (dalam keadaan junub) dan aku tidak nyaman untuk bertemu kalian dalam keadaan junub. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Subhanallah, sesungguhnya mukmin tidak najis.” (HR. Tirmizi)

“Sesungguhnya mukmin tidak najis” maksudnya, keadaan junub jangan menjadi halangan untuk bertemu sesama Muslim. Dalam Al-Quran, ungkapan Subhanallah digunakan dalam menyucikan Allah dari hal yang tak pantas (hal buruk), misalnya: “Mahasuci Allah dari mempunyai anak, dari apa yang mereka sifatkan, mereka persekutukan”, juga digunakan untuk mengungkapkan keberlepasan diri dari hal menjijikkan semacam syirik.” (QS. 40-41).

Jadi, kesimpulannya, ungkapan Subhanallah dianjurkan setiap kali seseorang melihat sesuatu yang tidak baik, bukan yang baik-baik atau keindahan. Dengan ucapan itu, kita menegaskan bahwa Allah Subahanahu wa Ta’ala Maha Suci dari semua keburukan tersebut.

Masya Allah diucapkan bila seseorang melihat yang indah, indah karena keindahan atas kuasa dan kehendak Allah Ta’ala. Lalu, apakah kita berdosa karena mengucapkan Subhanallah, padahal seharusnya Masya Allah dan sebaliknya? Insyaa Allah tidak. Allah Maha Mengerti maksud perkataan hamba-Nya. Hanya saja, setelah tahu, mari kita ungkapkan dengan tepat antara Subhanallah dan Masya Allah. Wallahu a’lam bish-shawabi.

sumber : arrahmah.com