Our social:

Latest Post

Kamis, 03 Maret 2016

Ketahui 6 Pemicu Sakit Gigi

Ketahui 6 Pemicu Sakit Gigi
Hampir sebagian besar orang pernah mengalami sakit gigi. Rasa sakit yang berkepanjangan dan membuat keram serta nyilu ini membuat nafsu makan menjadi berkurang. Gigi berlubang biasanya menjadi pemicu utama sakit gigi. 
Namun tahukah Anda? Ada beberapa hal yang memicu sakit gigi selain gigi berlubang.
Menyikat gigi terlalu keras

Anda mungkin bermaksud mendapatkan hasil maksimal saat menyikat gigi. Akan tetapi, menyikat gigi terlalu keras justru menyebabkan resesi pada gusi.

"Resesi gusi adalah penyebab gigi sensitif. Menyikat gigi terlalu keras menimbulkan resesi pada gusi yang membuat pori-pori akar menganga," terang Ira Handschuh, dokter gigi di Dental Design Center, White Plains, New York, dilansir Women's Health.

Disarankan memilih sikat berbulu lembut untuk menghindari hal ini. Jika perlu, gunakan sikat gigi elektronik.

2. Menyepelekan Infeksi gusi

Data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan, hampir setengah populasi orang dewasa AS memiliki infeksi ringan hingga berat. Namun, hal tersebut kerap disepelekan.

Ira menyarankan untuk segera memeriksakan kondisi gigi jika tanda-tanda infeksi sudah mulai terlihat. Sebab, infeksi dapat menyebabkan rasa sakit yang lebih parah.

Senada dengan Ira, dokter gigi di Massachusetts, Amerika, Melissa Thompson mengatakan, infeksi gigi terjadi ketika tubuh tidak mampu melawan kuman atau bakteri jahat di mulut. Infeksi mengakibatkan rasa sakit dan bengkak.

"Infeksi menyebabkan rasa sakit, menimbulkan pembengkakan, jerawat kecil di atas gigi, bahkan nanah yang menyebabkan rasa tidak enak di mulut," ujar Melissa Thompson.

3. Trauma gigi

Seseorang yang pernah mengalami benturan keras pada gigi juga berpotensi mengalami sakit gigi saat mengunyah.

Melissa Thompson menjelaskan, trauma gigi acap kali mengakibatkan gusi patah. Kondisi ini tidak terlihat, tapi menimbulkan rasa sakit, bahkan kehilangan kepekaan saat mengunyah.

Perlu dilakukan rontgen untuk melihat gusi yang patah. Namun, gusi yang sudah tidak berfungsi biasanya berwarna lebih gelap di bagian luar.

4. Infeksi sinus berat

Gigi juga memiliki kepekaan terhadap penyakit flu dan sinus. "Cairan di sekitar hidung bisa memberi tekanan pada gigi," jelas Ira. Jika mengalami hal ini, seseorang butuh obat semacam dekongestan dan antibiotik untuk meredakan nyeri.

5. Kebiasaan mengerat saat tidur

Kebiasaan mengerat gigi saat tidur dialami oleh sebagian orang. Suara saat Anda mengerat tak hanya mengganggu teman tidur, tetapi juga mengakibatkan kerusakan pada gusi.

"Dalam beberapa kasus, selain menyebabkan keretakan, juga menyebabkan posisi gigi dan gusi longgar," kata Ira.

6. Gigi retak

Gigi retak disebabkan oleh sejumlah hal, termasuk menggigit sesuatu yang keras, pernah mengalami benturan keras di mulut, atau punya kebiasaan mengerat.
 



Sumber: http://wartakesehatan.com

Manfaat Hirup Nafas Mendalam


Manfaat Hirup Nafas Mendalam

Hal umum yang biasanya dilakukan ketika sendang berhadapan dengan rasa gugup adalah mencoba untuk menarik napas dalam-dalam. Dengan menarik napas panjang atau dalam ternyata tidak hanya bisa meredakan perasaan gugup. Namun jika hal tersebut dilakukan pada saat-saat tertentu dapat memberikan manfaat kesehatan terutama bagi mereka yang tengah mengalami stres atau depresi.

Berikut ini beberapa manfaat di antaranya, seperti dilansir dari Times of India.

Mengurangi stres

Latihan menarik napas dalam-dalam dapat mengurangi tingkat stres, panik, rasa takut dan membantu Anda berpikir dengan jernih. Menarik napas dalam-dalam juga menstimulasi sistem saraf parasimpatetik, yang melambatkan detak jantung. Manfaat lainnya adalah menurunkan tingkat tekanan darah.

Mendetoksifikasi tubuh

Menarik napas dalam-dalam akan membersihkan darah, memompa darah ke seluruh bagian tubuh dan membuang racun dari dalam tubuh Anda.

Membangun otot pada paru-paru

Latihan ini juga akan menguatkan otot-otot di paru-paru dan meningkatkan suplai oksigen di dalam tubuh. Gaya hidup umumnya membuat orang menghirup oksigen lebih sedikit. Nah, menarik napas dalam-dalam akan memastikan Anda membutuhkan kadar oksigen yang cukup. Kekurangan oksigen merupakan penyebab rasa lelah dan kurang tanggap dengan hal-hal yang terjadi di sekitar Anda.

Perlu diketahui, cara melakukan latihan menarik napas dalam-dalam bisa dilakukan dengan cara duduk bersila di kursi atau di lantai, dan letakkan kedua tangan di lutut. Kencangkan perut dan hirup napas dalam-dalam, lalu hembuskan secara perlahan.

Sumber: http://wartakesehatan.com

Khalifah Umar bin Abdul Azin dan Keadilannya Terhadap Keledai


Khalifah Umar bin Abdul Azin dan Keadilannya Terhadap Keledai

Umar bin Abdul Aziz, Khalifah Dinasti Umayyah yang sangat adil itu, konon keadilannya tidak hanya ditujukan kepada rakyatnya yang berupa manusia, tapi juga ditujukan untuk binatang-binatang di negerinya.

Beliau pernah mengeluarkan maklumat mengenai daya muat maksimal untuk binatang pengangkut. “Yang aku dengar, para penyedia jasa angkut di Mesir telah membebani pundak unta melebihi kemampuan angkutnya. Jika surat ini telah sampai kepadamu, maka laranglah mereka membebani unta lebih dari 600 kati (kira-kira 200 kg).” Demikian bunyi surat perintah beliau kepada gubernurnya di Mesir.

Dalam cerita yang lain, Umar bin Abdul Aziz memiliki seorang sahaya yang bekerja untuk beliau dengan menggunakan tenaga keledai miliknya. Biasanya dalam sehari ia memberikan satu dirham dari hasil kerjanya bersama keledai itu.

Suatu ketika, sahaya itu datang dan memberikan hasil kerja lebih banyak dari biasanya. Ia memberikan satu setengah dirham. Akhirnya, Umar bin Abdul Aziz mengurusnya lebih jauh.
“Apa yang engkau lakukan (sehingga mendapat lebih dari biasanya)?” tanya Umar.
“Sedang laris.”
“Tidak engkau telah membuat keledai ini kepayahan.”

Akhirnya Umar bin Abdulo Aziz menyuruhnya untuk mengisrihatkan keledai tersebut sampai tiga hari.


Disarikan dari buku Anekdot Fauna, Jumadats Tsaniyah 1429 H, Sidogiri Penerbit.