Our social:

Latest Post

Selasa, 01 Maret 2016

Etika Kita Saat Bergaul dengan Sesama

Etika Kita Saat Bergaul dengan Sesama

Dalam kehidupan kita sehari-hari sudah menjadi sesuatu yang tak terelakkan bahwa kita kiyta akan selalu bergaul dengan sesama makhluk. Hal itu disebabkan oleh status kita yang merupakan makhluk sosial. Satu detikpun kita takkan mampu hidup sendiri tanpa adanya peran orang lain.

Bergaul dengan sesama harus sesuai dengan etika dan adat. Bagaimana sekiranya etika kita membuat orang lain merasa diorangkan oleh kita. Etika bergaul itu tentu tiada lain kecuali dengan memperlakukan mereka dengan sebaik-baiknya sebagaimana yang telah diteladankan oleh para Ulama salafush shaleh.

Para ulama terdahulu selalu menjaga etika saat bergaul dengan sesama. Mereka memperlakukan anak kecil dengan baik terlebih orang yang lebih tua. Memperlakukan baik orang yang jauh apalagi orang yang dekat. Memperlakukan baik orang yang bodoh apalagi orang yang alim. Etika bergaul dengan sesama tidak mengenal pangkat dan keadaan.

Allah Swt berpesan kepasda Nabi Musa As dan Nabi Harun As untuk berkata dengan sebaiknya perkataan kepada fir’aun. Meski pada kenyataannya fir’aun merupakan manusia kafir paling fasiq. Dan hal ini semakin memperkuat bahwa kita harus memperlakukan siapapun dengan sebaik-baiknya. Tapi yang perlu ditekankan selagi jal tersebut tidak menentang dan keluar dari asas agama Islam yang telah ditetapkan.

Apa sebenarnya etika bergaul dengan sesama itu?
Secara garis besar etika bergaul dengan sesama adalah melihat bahwa diri sendiri penuh dengan kekurangan dan orang lain penuh dengan kesempurnaan. Nah, secara konkrit seperti itulah apa yang seharusnya kita aplikasikan ketika bergaul dengan sesama. Sehingga jika hal itu kita kerjakan maka etika kita berada di level sempurna. Namun jika sebaliknya berarti etika kita saat bergaul masih sangat buruk dan perlu kita koreksi.

Bagaimana cara untuk mencapai etika itu?
Syeikh Bakar bin Abdullah memberikan kisi-kisi sederhana untuk mencapai hal tersebut. Beliau berkata:
“Jika engkau berkumpul dengan orang yang lebih tua maka muliakanlah dia dan katakanlah dalam hatimu bahwa dia lebih dahulu masuk Islam dan amal shalehnya. Jika engkau berkumpul dengan orang yang lebih muda maka muliakanlah dia dan katakanlah bahwa kamu lebih dulu hidup dan lebih banyak berbuat dosa. Jika seseorang memuliakanmu maka katakanlah bahwa hal itu anugerah dari Allah Swt dan kamu tak berhak untuk mendapatkan penghormatan itu. Jika seseorang menghinamu maka katakanlah bahwa hal itu disebabkan dosa yang telah kau perbuat.”


Alhasil, dalam bergaul, kita harus selalu menjaga sikap dan etika kita sesuai petunjuk di atas. Dengan hal itu kita bisa menjadi manusia yang mempunyai derajat tinggi di sisi Allah Swt. Sebab para ulama sepakat bahwa derajat manusia senantiasa bertambaha tinggi manakala akhlak dan etika bertambah tinggi pula. Semoga bermanfaat!