Our social:

Senin, 07 Maret 2016

3 Warna Para Pencari Ilmu

3 Warna Para Pencari Ilmu

Mencari ilmu merupakan kewajiban setiap Muslim. Baik laki-laki maupun perempuan sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Mencari ilmu wajib bagi setiap Muslim dan Muslimah.”
Kewajiban mencari ilmu ini bersifat real sejak pertama menginjakkan kaki di dunia hingga tutup usia. Sesuai sabda Raasulullah SAW: “Carilah ilmu sejak masih dalam ayunan ibu hingga ke liang lahat.”
Namun dalam mencari ilmu ini harus didorong oleh niat yang ikhlas dan tujuan yang benar. Sebab segala amal manusia itu bergantung pada niat dan tujuannya. Maka, meninjau aspek pendorong ini, orang yang mencari ilmu terbagi menjadi 3 bagian.

Pertama: orang yang mencari ilmu untuk dijadikan bekal ketika mati, mencari pengetahuan semata-mata karena Allah Swt dan hari akhir. Pencari ilmu semacam ini merupakan jiwa yang ikhlas dan tentu tergolong orang-orang yang beruntung.

Kedua: orang yang mencari ilmu dengan tujuan untuk dijadikan penopang untuk kehidupan dunia yang sementara sehingga dengan ilmu itu dia bisa mendapatkan kemuliaan, pangkat yang tinggi dan harta yang melimpah. Namun orang ini mengetahui akan hal itu dan menyadari dalam hatinya bahwa tujuannya dalam mencari ilmu tiada hanyalah tujuan yang hina.
Pencari semacam kedua ini sungguh mengkhawatirkan. Sebab jika ajalnya tiba dan dia belum sempat bertaubat dikhawatirkan hidupnya berakhir dengan "سؤالخاتمة". Namun jika ia dianugerahi pertolongan untuk segera bertaubat kepada Allah sebelum ajalnya tiba dan mengaplikasikan ilmunya untuk beribadah dan memperbaiki kekeliruan-kekeliruan yang telah berlalu, maka dia akan tergolong orang yang beruntung pula. Sebab orang yang bertaubat dari dosa itu layaknya orang yang bersih dari dosa.

Ketiga: orang yang mencari ilmu yang niatnya diatur dan dikuasai oleh syetan. Segala ilmu yang ia peroleh digunakan sebagai link untuk bersaing dalam menumpuk harta, bersenang-senang dalam kesombongan dengan pangkat dan merasa paling mulia dengan menjaring banyak pengikut. Dengan demikian yang terbesit dalam hatinya adalah dia merasa mendapat empat mulia di sisi Allah Swt dengan berbaju layaknya ulama. Dia selalu merasa bahwa dirinya selalu berbuat baik. Meskipun secara lahir batin dia selalu disibukkan dengan urusan dunia. Sungguh ini adalah dugaan terbujuk dan tertipu yang dapat menjadikannya orang yang binasa dan terlena. Oleh sebab itu, tak bisa diharapkan darinya jalan untuk bertaubat kepada Allah Swt.


Kesimpulan: dalam mencari ilmu harus didasari dengan niat yang ikhlas dan tujuan yang benar. Dari 3 warna para pencari ilmu di muka, hanya pertama yang harus kita teladani. Sudah semestinya ibadah dan pekerjaan kita dalam segala aspek kehidupan harus dibacking dengan niat yang benar. Sebab dengan itu kita bisa bahagia dunia terlebih di akhirat kelak. Semoga bermanfaat!

0 komentar:

Posting Komentar