Our social:

Minggu, 21 Februari 2016

Serigala Rukun Dengan Kambing


Pada suatu malam, Bilal bin Jamaah tidak bisa tidur. Ia begitu penasaran siapa kelak yang akan menjadi pengantinnya di surga. “Tuhan, siapa kelak yang akan menjadi istriku di surga?” gumamnya.

Tak lama kemudian Bilal tertidur dan bermimpi ada orang memberitahunya bahwa pengantinnya kelak adalah seorang gadis hitam yang menjadi sahaya di Authas. Anehnya, mimpi itu terulang sampai tiga malam.

Karena yakin dengan mimpi itu, Bilal langsung bertolak ke authas untuk melihatnya calon pengantinnya itu. Setelah bertanya ke sana ke mari, akhirnya bertemulah ia dengan seorang mantan majikan si gadis hitam itu.

“Oh aneh sekali, engkau mencari gadis hitam yang gila itu? Gadis yang dulu menjadi sahayaku, tapi sudah aku merdekakan itu?” tanyanya terheran-heran.

“Oh ya, bagaimana bentuk kegilaannya?” Bilal balik bertanya.

“Ia selalu berpuasa di siang hari. Ketika kami beri makanan berbuka, ternyata makanan itu ia sedekahkan. Ia tidak pernah diam di malam hari, ia tidak tidur, akhirnya kami merasa terganggu dsan bosan dengan tingakah lakunya.”

“Dimana ia sekarang?” tanya Bilal terburu-buru.

“Ia berada di padang rumput, sedang mengenbala kambing milik orang-orang authas.”

Sahdan, Bilal cepat pergi ke tempat pengembalaan kambing itu. Di sana Bilal benar-benar melihat si budak hitam itu.

Ia sedang mengerjakan shalat. Sedangakan kambing-kambingnya sedang digembala oleh serigala. Ada serigala yang menggiring kambing-kambing itu, adapula yang menunjukkan tempat rumput kepada meraka.

Usai si budak hitam itu mengerjakan shalat, Bilal memberanikan diri mengucapkan salam untuknya. Akhirnya perempuan itu menyahut, “Bilal engkau adalah suamiku di surga.”

“Oh ya aku sudah tahu melalui mimpi.”

“Aku juga sudah dikasih kabar gembira bahwa engkau adalah calon suamiku.”

“Aneh benar, mengapa serigala-serigala itu begitu rukun dengan kambing-kambing itu?” tanya Bilal.

“Iya aku perbaiki hubunganku dengan-Nya, akhirnya Dia perbaiki hubungan serigala dengan kambing.” Jawab perempuan itu.



Disarikan dari buku, Anekdot Fauna, Jumadats Tsaniyah 1429 H, Sidogiri Penerbit.

0 komentar:

Posting Komentar